Bentuk perlawanan terhadap kolonial Belanda mulai berubah arah di awal tahun 1900-an. Sebelumnya perlawanan terhadap kolonial Belanda lebih bersifat sporadis, kedaerahan, dan didominasi perlawanan fisik. Sebut saja perlawanan Diponegoro yang menurut De-Graaf merugikan Belanda sekitar 25 juta gulden